Popular Posts Today

Diberdayakan oleh Blogger.

Atasi Permasalahan Kulit Kering

Written By Unknown on Rabu, 07 Maret 2012 | 02.49

Atasi Permasalahan Kulit Kering Meski pun kita tinggal di negara tropis yang hangat, tetapi nyatanya kebanyakan orang beraktivitas di ruangan yang dingin oleh penyejuk udara. Kondisi ini bisa menyebabkan kondisi kulit kering, pecah-pecah, dan terasa gatal. Untuk menyiasatinya, simak tips dari American Academy of Dermatology agar kulit terjaga kelembabannya.

- Mandi air dingin

Mandi air hangat memang bisa membuat rileks, tetapi air hangat membuat kulit lebih mudah kering. Ini karena minyak alami pelindung kulit terhapus oleh air hangat. Karena itu biasakan untuk mandi dengan air dingin. Bila ingin mandi dengan air hangat, mandilah dengan cepat.

- Pilih sabun

Kulit seharusnya terasa lembut dan kenyal setelah mandi. Jika kulit malah terasa kering atau tertarik, mungkin Anda perlu mengganti sabun. Bila kulit Anda tergolong kering, pakailah sabun yang ditambahkan dengan pelembab. Terkadang memang diperlukan beberapa kali uji coba sebelum menemukan sabun yang tepat. Biasakan untuk menggunakan sabun pada area tertentu saja seperti wajah, ketiak, kaki, atau sekitar paha.

- Pakai pelembab

Waktu paling tepat untuk memakai pelembab adalah setelah mandi ketika kulit masih dalam kondisi lembab sehingga zat pelembab mudah diserap dan dikunci. Pelembab dalam bentuk krim adalah yang terbaik untuk kulit kering. Bila memungkinkan pilih produk yang bebas parfum. Untuk wajah, gunakan pelembab yang mengandung vitamin C dan E.

- Konsumsi air yang cukup

Meski tidak berkaitan secara langsung, namun konsumsi air yang cukup bisa memperlancar metabolisme dan membuang toksin sehingga tubuh tetap sehat dan fit.
02.49 | 0 komentar | Read More

Merokok Membuat Otak Bodoh

Written By Unknown on Selasa, 06 Maret 2012 | 03.56

Merokok Membuat Otak Bodoh Bukti efek negatif dari kebiasaan merokok kembali diungkap oleh sebuah penelitian. Para ahli di Inggris menunjukkan bahwa merokok dapat mempercepat penurunan kualitas memori, cara berpikir, dan belajar khususnya di kalangan pria. Temuan ini menambah daftar panjang alasan bagi para perokok untuk segera berhenti.

Bukan rahasia lagi kalau dalam sebatang rokok setidaknya terkandung sekitar 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Tak heran apabila banyak penelitian menyebutkan bahwa asap rokok memiliki andil besar dalam merusak kesehatan.

Dalam riset terbaru yang dipublikasikan pada 6 Februari 2012 dalam jurnal Archives of General Psychiatry, Severine Sabia dari University College London beserta rekan-rekannya menganalisis data sekitar 5.100 pria dan lebih dari 2.100 wanita. Penelitian dilakukan dengan cara menilai serta menganalisis responden terkait fungsi mental, seperti memori, pembelajaran, dan pengolahan pikiran.

Penilaian fungsi mental para responden dilakukan selama tiga kali selama kurun waktu 10 tahun. Sedangkan penilaian status merokok responden dilakukan enam kali dalam kurun waktu 25 tahun. Usia rata-rata responden adalah sekitar 56 tahun ketika penilaian pertama dilakukan.

Peneliti menemukan bahwa di kalangan kaum pria, merokok berhubungan dengan merosotnya kemampuan otak yang lebih cepat. Selain itu, penurunan yang lebih masif terjadi pada pria yang terus merokok selama masa penelitian.

Di antara responden yang berhenti merokok, upaya meninggalkan rokok rupanya tidak terlalu membantu. Peneliti menemukan bahwa pria yang berhenti merokok dalam 10 tahun sebelum penilaian pertama dilakukan ternyata masih berisiko mengalami penurunan mental, terutama terkait fungsi "eksekutif" pada otak. Namun, mereka yang telah berhenti merokok dalam jangka waktu lama, cenderung mengalami penurunan fungsi otak lebih lambat.

"Akhirnya, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ada hubungan antara merokok dengan penurunan kemampuan mental, terutama pada usia lebih tua," kata peneliti.

Peneliti menambahkan, meski temuan tersebut telah menemukan hubungan antara merokok dan penurunan mental pada pria, tetapi hal ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

"Temuan ini menggarisbawahi bahwa merokok memiliki dampak buruk terhadap otak. Kebiasaan merokok di usia pertengahan adalah faktor yang dapat dimodifikasi yang mana efeknya mungkin setara dengan penurunan (fungsi mental) hingga rata-rata 10 tahun," kata Dr Marc Gordon, Kepala Neurologi di Zucker Hillside Hospital, Glen Oaks, NY, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Dalam riset ini, para ahli tidak menemukan hubungan antara efek merokok dan penurunan fungsi mental pada kaum wanita. Alasan untuk perbedaan jenis kelamin ini belum terungkap dengan jelas. Tetapi, hal itu mungkin berkaitan dengan fakta bahwa pria umumnya cenderung merokok lebih banyak ketimbang wanita.
03.56 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger